Jalur Tengkorak Kabuh–Sukorame Gelap Gulita, Warga Resah dan Desak Perbaikan PJU


Jombang,KOMPASGRUPS.com-Jalur penghubung antara Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang dan Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan atau “jalur tengkorak,” kini semakin berbahaya. Hal ini disebabkan oleh matinya sebagian besar lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terpasang di sepanjang rute tersebut. 

Kondisi gelap gulita pada malam hari membuat warga dan pengguna jalan resah, mengingat jalur ini merupakan akses penting antarkecamatan yang melintasi dua wilayah kabupaten.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebenarnya terdapat 32 tiang PJU yang berdiri di sepanjang jalur utama ini. Namun, dari jumlah tersebut, hanya tiga unit lampu yang masih berfungsi, dan itupun hanya berada di sekitar kawasan perbatasan antara Kabuh dan Sukorame. 

Sementara itu, sebagian besar titik lainnya mengalami kerusakan atau mati total, menyebabkan jalur tersebut praktis tanpa penerangan saat malam hari.

Jalur Kabuh–Sukorame melintasi dua kawasan hutan (alas) yang cukup lebat dan dikenal sepi, terutama saat malam. Alas pertama membentang dari wilayah Grobokan hingga Dusun Soco, sementara alas kedua terbentang mulai dari Desa Sumberaji hingga mendekati perbatasan wilayah Tingan, Lamongan, dengan panjang kurang lebih tiga kilometer. 

Kedua kawasan ini dikenal sebagai titik rawan kecelakaan karena jalannya lurus panjang, minim aktivitas warga, dan tidak dilengkapi penerangan yang memadai.

"Kalau malam gelap banget, apalagi di tengah hutan. Mobil besar dan motor sering hampir tabrakan karena tidak kelihatan jalan," ujar Wahyu (38), seorang pengendara yang setiap hari melintasi rute tersebut.
Foto :Kondisi jalan gelap gulita saat malam hari 

Tidak adanya pos pemantau atau petugas di sepanjang jalur rawan tersebut turut memperparah situasi. Kecelakaan kerap terjadi karena minimnya visibilitas serta kurangnya rambu-rambu peringatan. 

Selain itu, jalur yang sepi dan gelap juga dinilai rawan terhadap tindak kriminal, seperti pembegalan atau pencurian, yang pernah beberapa kali terjadi di masa lalu.

Warga sekitar, khususnya dari Desa Sumberaji dan pengguna jalan yang kerap melintasi jalur ini, berharap agar pemerintah daerah segera melakukan tindakan. Mereka mendesak Dinas Perhubungan serta dinas terkait lainnya dari Kabupaten Jombang dan Lamongan untuk segera turun tangan dan memperbaiki fasilitas penerangan jalan yang mati.

“Tiangnya ada, tapi lampunya mati semua. Ini sudah lama dan belum ada perbaikan. Padahal ini jalur penting,” ujar salah satu warga Desa Sumberaji.

Menurut warga, jalur ini bukan hanya vital sebagai penghubung antarkecamatan, tetapi juga menjadi jalur utama bagi kendaraan berat, pengangkut hasil pertanian, dan transportasi antarwilayah. Ketika penerangan tidak memadai, keselamatan para pengguna jalan jelas terancam setiap malam.

Mengatasi masalah ini membutuhkan koordinasi lintas wilayah, mengingat jalur Kabuh–Sukorame melintasi dua kabupaten berbeda. Warga mendesak adanya langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Jombang dan Lamongan untuk segera melakukan inspeksi lapangan, memperbaiki jaringan PJU yang rusak, serta mempertimbangkan penempatan pos pengamanan di titik-titik rawan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait mengenai rencana perbaikan atau perawatan lampu jalan di kawasan tersebut.(Zafin)

Posting Komentar

0 Komentar